Friday 23 December 2011

Asean Para Games 2011 Bukan Game Yang Difable


Banyak kisah dan empati yang bisa saya bagi kepada teman-teman sekalian dalam pengalaman saya mengikuti (bukan ikut lomba) Asean Para Games 2011 sebagai seorang Jurnalist dari kalangan Blogger. Tapi tentu saja tidak semua pengalaman saya secara detail akan saya ceritakan karena pengalaman selama tanggal 12-22 Desember tersebut tidak akan selesai jika hanya dituangkan dalam media pena sang blogger. Jadi hanya garis besar saja ya ^^

Pertama apa itu Difable/disable, sebenarnya istilah itu merupakan pengganti dari kata cacat. Kata cacat sekarang ini dinilai sudah berkonotasi kasar sehingga diganti dengan kata difable/disable. Asean Para Games 2011 yang berlangsung di Solo walaupun yang bermain di dalamnya adalah atlet yang difable tetapi event ini bukanlah event yang cacat.

Banyak hal positif yang sebenarnya bisa kita ambil dalam Asean Para Games ini, misalnya semangat para atlet yang sangat luar biasa walaupun mereka seorang yang difable. Bahkan bisa jadi kemampuan mereka lebih hebat dari kita yang memiliki anggota badan penuh. Misalkan saja dalam salah satu cabang oleh raga Tenpin Bowling yang kebetulan merupakan jatah saya untuk meliput dan mencari berita di sana.

Foto Atlet Bowling Para Games 2011

Terlihat dalam gambar di atas bahwa para atlet ditutupi matanya dan sama sekali tidak bisa melihat. Kemampuan mereka dalam bermain bowling sangat hebat bahkan saya sendiripun pasti kalah jika melawan mereka.

Satu hal yang sangat disayangkan dalam Asean Para Games 2011 ini, Para Games tidak mendapatkan perhatian dari Media yang besar, karena mereka beranggapan bahwa Asean Para Games bukanlah event yang menarik dan Seksi untuk dijadikan sebuah berita. Karena hal tersebutlah kami beserta rombongan blogger (Jogloabang, KBJ, IBN, dan Bengawan) diperbantukan untuk melakukan liputan disana yang kemudian berita tersebut di submit kedalam web resmi Asean Para Games 2011.

Para media yang memandang sebelah mata event ini menurut saya kalah dengan para anak-anak SD yang dengan penuh kegembiraan mendukung Indonesia untuk menjadi pemenang di Asean Para Games 2011.

Anak-anak SD berteriak Indonesia

Anak-anak SD tersebut bergantian masuk di dalam venue Bowling dan mereka berteriak "Indonesia! Indonesia! Indonesia!" untuk memberika dukungan penuh kepada atlet negara kita.

Di cabang Asean Para Games yakni Goal Ball juga mendapat dukungan dari masyarakat sekitar untuk kemenangan Indonesia.

Venue Goal Ball di Karanganyar

Saat upacara pembuka di Para Games 2011 ini juga berlangsung meriah dan bagus, yah walaupun tidak semeriah di SEA Games Palembang-Jakarta. Kembang api dan juga tari-tari daerah menghiasai stadion manahan, sayang pada waktu itu saya bertanya kepada temanku, "brow coba lihat TV di chanel manapun apa ada yang menyiarkan secara Live upacara pembukaan ini?", "wah udah aku ubek-ubek dimanapun tapi tidak ada bero", kata temenku. Aku tanya lagi "coba pindah TVRI", "waduh punyaku ga ada TVRI" jawabnya lagi. Lagi-lagi Media tidak tertarik dengan hal tersebut.


Pada awalnya saya sendiri merasa berat dan sulit untuk mendapatkan berita dan dikejar dengan "Garis Mati". Karena biasanya hanya posting sebuah berita atau kabar terbaru yang saya lihat dan saya alami tanpa dikejar oleh dead Line. Untung saja setelah seharian beradaptasi dengan para Journalist saya menjadi terbiasa dan bisa beradaptasi dengan cara mendapatkan berita dan dead line tersebut.

Terimakasih Asean Para Games karena sudah memberikan pengalaman yang tak ternilai harganya bagi azhie dan satu harapan dariku semoga kedepannya Asean Para Games tidak dipandang sebelah mata lagi oleh Media ( 5.0 )
dan juga tidak dinilai sebuah game yang cacat karena Asean Para Game bukanlah Game yang cacat.

3 comments:

  1. padahal jualan alat alat bantu difabel itu untungnya banyak, tapi ya ... mbantu difabelnya malah nggak pernah

    ReplyDelete
  2. koreksi mas,, tulisan difable harusnya difabel :D

    ReplyDelete